Terkini :

  • Salam sejahtera bagi semua. Irini pasi. Selamat datang di Evangelismos Katolik Timur. Kami mensyiarkan Gereja-Gereja Timur yang bersatu dengan Roma; dan ada dalam himpunan Gereja Katolik sedunia. Yaitu Gereja-Gereja Timur yang untuk saat ini tidak tergabung dalam himpunan Gereja-Gereja Ortodoks.
  • Mohon ingatlah seluruh saudara-saudari Kristiani di dalam doa-doa saudara, khususnya mereka yang berada dalam hambatan dan penganiayaan. Salah satu doa yang dapat digunakan dapat dibaca DI SINI
  • Ayo bergabung dengan Page Facebook "Gereja Katolik Timur Indonesia" DI SINI
  • "First Without Equal". Tanggapan terhadap Patriarkat Moskow (Gereja Ortodoks Rusia) tentang Primasi. Terambil dari Situs resmi Patriarkat Konstantinopel (Gereja Ortodoks Konstantinopel) DI SINI. Atau dari Situs resmi Metropolitan Ortodoks Patriarkat Ekumenis di Hong Kong dan Asia Tenggara DI SINI
  • Penjelasan, Antifon, Teks Liturgi Pesta dan Hari Raya penting, dapat ditemukan DI SINI
  • Halaman depan dapat ditemukan DI SINI

Minggu, 27 Mei 2012

Hari Raya Pentakosta : Tanda dan Makna


Pentakosta yang berarti “Hari Ke-Lima Puluh”, merupakan hari ke-50 setelah Hari Raya Paskah. Pada awalnya, hari raya ini dirayakan oleh umat Yahudi untuk merayakan hasil panen, dan bersyukur kepada Allah karena hasil panen tersebut.


Namun sama halnya dengan Hari Raya Paskah umat Yahudi yang mendapat makna baru dengan Kebangkitan Yesus Kristus, maka Hari Raya Pentakosta pun mendapat makna baru nya. Karena pada hari tersebut, Gereja mengenang dan merayakan turunnya Roh Kudus. Selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus Kristus menampakkan diri-Nya kepada banyak murid dan orang, menunjukkan bahwa Ia sungguh bangkit. Dan sebelum kenaikan-Nya ke Surga, Ia menjanjikan Roh Kudus, yang akan dikirimkan dari Bapa (Kisah Para Rasul 1). Yesus memerintahkan para murid-Nya agar tinggal di Yerusalem dan bertekun dalam doa. Maka terjadilah, 10 hari kemudian,  Roh Kudus yang telah dijanjikan itu turun kepada para Rasul dan murid-murid Tuhan yang hadir (Kisah Para Rasul 2).

Sebenarnya, peristiwa “turunnya” Roh Kudus telah terjadi juga sebelumnya. Setidaknya dalam Kitab Suci, kita dapat menemukan beberapa kisah, seperti misalnya : “turunnya” Roh Kudus kepada Maria Theotokos Tersuci (Injil Lukas 1). Inilah peristiwa pentakosta personal Maria. Dan dapat pula kita temukan kisah yang menceritakan bagaimana setelah Yesus Kristus bangkit dari kematian, Ia hadir dan menampakkan diri-Nya di suatu ruang dimana di sana berkumpullah para Rasul dan murid-murid-Nya yang tengah ketakutan dan bingung dikarenakan berita bahwa Yesus bangkit. Di ruang tersebut, Yesus menghembusi mereka dengan Roh Kudus (Injil Yohanes 20). Lalu pada Hari Raya Pentakosta, Roh Kudus turun dengan cara yang sangat istimewa.

Yohanes dalam Kisah Para Rasul 2 menyaksikan bahwa Roh Kudus turun disertai dengan tanda-tanda; yaitu : angin, lidah-lidah api, dan karunia berbicara dalam bahasa-bahasa asing. Tanda-tanda ini menyatakan sifat, kuasa dan keinginan dari Roh Kudus.

Tanda-tanda Roh Kudus berupa “angin”, menyatakan Roh Kudus sebagai Sang Pemberi Hidup. Pada Kitab Kejadian, Allah menciptakan manusia dan menghembuskan nafas hidup (“nafs” dalam bahasa Ibrani), maka manusia itu pun hidup. Dalam Tradisi Katolik Timur (Ritus Bisantin), Roh Kudus selalu dikaitkan dengan pemberian hidup.

Tanda-tanda Roh Kudus berupa “lidah-lidah api”. Dalam Tradisi Katolik Timur (Ritus Bisantin), lidah-lidah api ini menunjukkan kuasa Roh Kudus sebagai Yang Membersihkan dan Yang Mengkuduskan.

Tanda-tanda Roh Kudus berupa “kuasa untuk berbicara dalam bahasa-bahasa asing”. Hal ini menunjukkan tugas perutusan untuk mewartakan Kabar Baik kepada semua bangsa. Tugas ini bukan saja kepada semua Rasul dan murid yang hadir saat itu, tapi juga kepada semua umat bahkan sampai saat ini, karena semua umat beriman sungguh telah menerima Roh Kudus dalam Misteri/Sakramen Krisma.

Ada suatu hal yang menarik. Dalam sejarah keselamatan, kita dapat menemukan bahwa Allah memulai karya keselamatan pada diri 1 orang yaitu Bapa Abraham. Lalu Allah melakukannya pada diri tokoh-tokoh iman, seperti Ishak dan Yakub. Lalu Allah melakukannya pada keluarga, yaitu keluarga Yakub yang memiliki 12 anak laki-laki. Lalu Allah melakukan karya keselamatan-Nya pada suatu suku bangsa yaitu bani Israel. Dan pada Perjanjian Baru, karya keselamatan ini terus berlanjut, dimulai dari salah satu “sisa Israel” yaitu Maria. Dan peristiwa Pentakosta menyatakan bahwa karya keselamatan ini telah menembus dinding-dinding bangsa. Karya keselamatan ini meliputi seluruh bangsa.

Pada peristiwa Babel, Allah mencerai beraikan dengan bahasa-bahasa yang tidak dapat dimengerti. Namun pada peristiwa Pentakosta, Allah hendak menghimpun seluruh bangsa-bangsa menjadi 1 dalam keluarga besar Allah.

Peristiwa Pentakosta merupakan peristiwa penting, karena hari ini adalah hari kelahiran Gereja, hari ulang tahun Gereja. Maka dapat dipastikan bahwa selalu ada 2 keutamaan yang selalu melekat pada diri Gereja sepanjang masa: Iman kepada Yesus Kristus Yang Bangkit Mulia; dan pewartaan yang menyelamatkan dan menyatukan seluruh bangsa.


“Ya Bejana yang melimpahkan hujan lidah api ke atas Para Rasul di Sion, Kami bernyanyi bagi-Mu. Kami memuji-Mu. Kami bersyukur kepada-Mu. Ya Roh Kudus Allah.
Datanglah, ya Pengudus dan Pelindung Gereja.
Datanglah, dan jadikanlah kami sehati sejiwa : kami ini umat-Mu.
Datanglah, dan kobarkanlah semangat doa kami yang membeku dan tumpul.
Datanglah, dan singkirkanlah kabut keraguan dan dosa yang menyelimuti dunia.
Datanglah, dan pimpinlah seluruh dunia kepada jalan  hidup kebajikan.
Datanglah, ya Hikmat yang Tak Terselami, dan selamatkanlah kami dari penghakiman-Mu.
Datanglah, ya Roh Kudus, Penghibur! Dan berdiamlah di dalam kami!”
~ Doa Akathist kepada Roh Kudus, Ritus Bisantin, Ikos 2




( Referensi : Dari berbagai sumber. Sumber ikon : http://wkp.maluke.com/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar