Terkini :

  • Salam sejahtera bagi semua. Irini pasi. Selamat datang di Evangelismos Katolik Timur. Kami mensyiarkan Gereja-Gereja Timur yang bersatu dengan Roma; dan ada dalam himpunan Gereja Katolik sedunia. Yaitu Gereja-Gereja Timur yang untuk saat ini tidak tergabung dalam himpunan Gereja-Gereja Ortodoks.
  • Mohon ingatlah seluruh saudara-saudari Kristiani di dalam doa-doa saudara, khususnya mereka yang berada dalam hambatan dan penganiayaan. Salah satu doa yang dapat digunakan dapat dibaca DI SINI
  • Ayo bergabung dengan Page Facebook "Gereja Katolik Timur Indonesia" DI SINI
  • "First Without Equal". Tanggapan terhadap Patriarkat Moskow (Gereja Ortodoks Rusia) tentang Primasi. Terambil dari Situs resmi Patriarkat Konstantinopel (Gereja Ortodoks Konstantinopel) DI SINI. Atau dari Situs resmi Metropolitan Ortodoks Patriarkat Ekumenis di Hong Kong dan Asia Tenggara DI SINI
  • Penjelasan, Antifon, Teks Liturgi Pesta dan Hari Raya penting, dapat ditemukan DI SINI
  • Halaman depan dapat ditemukan DI SINI

Minggu, 26 Agustus 2012

Pernikahan Umat Katolik Timur Indonesia



Berita membahagiakan! Salah seorang saudara kami dalam Kristus, Alwyn Aliwarga, seorang Indonesia dan umat Gereja Katolik Melkit telah melangsungkan pernikahan.
Mempelai wanita adalah seorang umat Gereja Katolik Romawi. (catatan : Gereja Katolik terdiri atas 23 Gereja partikular, yaitu 1 Gereja Katolik Romawi dan 22 Gereja Katolik Ritus Timur. Ke-23 Gereja partikular ini berada dalam persatuan penuh dengan Bapa Suci Benediktus XVI sebagai Paus Roma. GerejaKatolik Melkit adalah salah satu dari 22 Gereja Katolik Ritus Timur. Mengenai Gereja Katolik yang terdiri atas Gereja-Gereja partikular Romawi dan Timur, Yang Terberkati Bapa Suci Yohanes Paulus II pernah menyampaikan visinya, “telah tiba saatnya, Gereja haruslah bernafas dengan 2 paru-paru yaitu Barat dan Timur”.) Berikut ini adalah wawancara singkat kepada Alwyn mengenai momen penting tersebut :

Evangelismos : Hai, Alwyn, kami mengucapkan selamat atas pernikahan mu. Semoga Allah melimpahkan kebahagiaan dan segala kebaikan bagi keluarga baru mu. Amin. Boleh diceritakan secara singkat mengenai pernikahan mu?
Alwyn : Misterion pemahkotaan (sakramen pernikahan) dilangsungkan di Gereja St Yohanes Krisostomus (milik Gereja Katolik Timur Ruthenia Bisantin), pada tanggal 18 Agustus 2012. Dengan Abuna Ignatius Harrington, seorang imam Gereja Katolik Melkit, sebagai Selebran utama; Bapa Vinny Mckiernan, seorang imam Katolik Romawi, sebagai konselebran; Abuna Diakon Musil Shihadeh; Charlie Deep sebagai Reader tertahbis. Arvin Gallanosa, seorang Filipina, mengambil bagian sebagai putra altar.

Evangelismos : Apakah Misterion (sakramen) pernikahan dilakukan secara Ritus Bisantin?
Alwyn : Seluruh bagian liturgi sakramen pernikahan dilakukan secara Ritus Bisantin. Namun karena mempelai wanita berasal dari Gereja Katolik Romawi, maka ada elemen-elemen tradisi Romawi yang dimasukkan pada saat sebelum dan setelah liturgi. Dan selain itu, karena kami adalah orang Indonesia, maka ada elemen budaya Indonesia yang kami lakukan yaitu sungkeman.

Evangelismos : Menarik sekali. Bisa dijelaskan lebih lanjut mengenai elemen tradisi Romawi yang dimasukkan pada saat sebelum dan setelah liturgi menurut Ritus Bisantin saat itu?
Alwyn : Pada saat awal dilakukan pengucapan sumpah pernikahan. Dan pada saat akhir, yaitu pada saat sebelum prosesi keluar gereja, kedua mempelai berdoa kepada Bunda Maria.

Evangelismos : Dan bagaimana mengenai sungkeman?
Alwyn : Sungkeman bukan merupakan bagian dari sakramen pernikahan, baik dalam Ritus Romawi maupun Ritus Timur. Melainkan tradisi Indonesia untuk menghormati orang tua dan meminta doa restu. Kami sebagai orang Indonesia melakukannya tepat pada saat awal sekali, yaitu ketika kami berdua tiba di pintu gereja.

Evangelismos : Apakah ada suatu proses atau pembelajaran yang didapat dari Gereja Katolik Melkit dan Gereja Katolik Romawi? Mengingat mempelai pria adalah umat Gereja Katolik Melkit dan mempelai wanita adalah umat Gereja Katolik Romawi. 2 yuridiksi gerejawi yang berbeda, namun 1 Gereja Katolik.
Alwyn : Setiap paroki dan keuskupan memiliki program persiapan pernikahan. Bisa jadi sama, bisa jadi berbeda. Tergantung masing-masing paroki. Dalam konteks persiapan pernikahan, kami menjalani dengan penuh sukacita proses yang perlu dijalani di 2 paroki kami. Kedua paroki kami, dengan program mereka masing-masing, bisa saling mengisi satu sama lain. Dan hal ini memperkaya kami. Sebagai contoh, suatu paroki memberikan wawancara dan bimbingan pra-nikah, yang membahas hal-hal seperti mengenali perbedaan karakter insan manusia, bagaimana menjadi orang tua yang baik, pengelolaan keuangan rumah tangga, mengelola konflik dalam rumah tangga, komunikasi, pengambilan keputusan dalam rumah tangga, dan perencanaan memiliki anak secara alami. Paroki lainnya memberikan pemahaman mengenai makna rohani suatu keluarga Kristiani, misi rohani yang diemban suatu keluarga Kristiani, detail hal-hal yang dilakukan dalam suatu liturgi sakramen pernikahan dan makna-maknanya, hingga ke pengurusan hal-hal administrasi.

Evangelismos : Satu pertanyaan akhir yang menggelitik. Dalam suatu pernikahan “beda gereja”, misalkan salah satu mempelai adalah umat Katolik dan mempelai lainnya adalah umat Protestan, diperlukan suatu “dispensasi nikah beda gereja”. Nah, bagaimana dengan pernikahan beda yuridiksi gerejawi, misalkan salah satu mempelai adalah umat Gereja Katolik Timur dan mempelai lainnya adalah umat Gereja Katolik Romawi? Apakah membutuhkan “dispensasi nikah beda gereja”?
Alwyn : Karena kedua mempelai adalah sama-sama Katolik, meskipun berbeda yuridiksi gerejawi (2 Gereja partikular), maka tidak diperlukan “dispensasi nikah beda gereja”. Tidak perlu mengurus hingga ke tingkatan Uskup. Cukup menginformasikan hal beda yuridiksi gerejawi tersebut kepada imam di kedua paroki.

Baik sekali. Terima kasih atas kesempatan wawancara ini. Assalamu jami akum (selamat sejahtera dari Allah beserta kamu sekalian).

Selain daripada itu, Evangelismos mengucapkan selamat kepada seorang saudara dalam Kristus yang adalah seorang berdarah Indonesia sekaligus seorang umat GerejaKatolik Yunani Ukraina (catatan : adalah salah satu dari 22 Gereja Katolik Timur, yang bersatu dengan Paus Roma). Ia telah melangsungkan pernikahan dengan mempelai wanita nya yang adalah seorang berdarah Indonesia sekaligus seorang umat Gereja Katolik Romawi. Sakramen pernikahan dilangsungkan di salah satu paroki Katolik Romawi di Yogyakarta pada kesempatan yang lalu, dalam Ritus Romawi. Beberapa elemen-elemen tradisi Bisantin diikutsertakan, seperti peletakan ikon Tuhan Yesus Kristus dan St Maria Theotokos Tersuci.

( Wawancara antara DCS Evangelismos dengan Alwyn Aliwarga, 24 Agustus 2012. Sumber dan pemilik gambar : Alwyn Aliwarga )
+ + + + + + +

A good news! One of our brothers in Christ, Alwyn Aliwarga, an Indonesian and a faithful of the Melkite Catholic Church had married. His bride is a Roman Catholic Church. (Note: the Catholic Church consists of 23 particular Churches, 1 Roman Catholic Church and 22 Eastern Rite Catholic Churches. These 23 particular Churches are in full communion with the Holy Father Benedict XVI as the Pope of Rome. The Melkite Catholic Church is one of 22 Eastern Rite Catholic Churches. Regarding the Catholic Church which consists of the particular Churches, the Eastern and the Roman, our Blessed Pope John Paul II has expressed his vision, "the time has come that the Church must breathe with two lungs, West and East".) Here is a brief interview with Alwyn about this important moment:

Evangelismos: Hi, Alwyn, we’d like to say congratulations on your marriage. May God bestow happiness and all good for your new family. Amen. May you tell a brief about your wedding?
Alwyn: The Holy Mystery of Crowning  (the Sacrament of Matrimony) was held at the Church of St John Chrysostom (belong to the Byzantine Ruthenian Catholic Church), on August 18, 2012. Abuna Ignatius Harrington, a Melkite Catholic priest, as the main celebrant; Father Vinny McKiernan, a Roman Catholic priest, as a conselebrant; Abuna Deacon Musil Shihadeh; Charlie Deep as an ordained Reader. Arvin Gallanosa, a Philippino, took part as an altar boy.

Evangelismos: Is the Holy Mystery of Crowning (the Sacrament of Matrimony) held in Byzantine Rite?
Alwyn: All parts of the liturgy of the Sacrament was held in Byzantine Rite. However, because the bride is a Roman Catholic, there are some elements of the Roman tradition which was added before and after the liturgy. And besides that, because we are Indonesians, there is element of Indonesian culture that we do. It is “Sungkeman” (pronounce in English : “Soongkhemun”) (note: “Sungkeman” is a traditional practice among Indonesians which is done by kneeling before parents to pay respect and love, as well to ask for blessing for the wedding).

Evangelismos: Fascinating. Can you elaborate more about the elements of the Roman tradition which are added before and after the liturgy?
Alwyn: We made the wedding vow before the liturgy. And at the end, just before the procession to go out of the church, both of us pray to Mary the Mother of Jesus Our God.

Evangelismos: And how about “the Sungkeman”?
Alwyn:             “The Sungkeman” is not part of the Sacrament of Matrimony, both in the Roman Rite and the Eastern Rite. It is an Indonesian tradition to honor their parents and ask for their blessing. We as Indonesians do it right at the very beginning, when we both just arrived at the door of the church.

Evangelismos: Is there any particular process or class that have to be attended in the Melkite Catholic Church and the Roman Catholic Church, for the pre-marital phase? Considering that the bridegroom is a Melkite Catholic, and the bride is a Roman Catholic. 2 different ecclesiastical jurisdictions, but though one Catholic Church.
Alwyn: Each parish and diocese has their own marriage preparation program. The programs could be similar, or it might be different. Depending on the respective parish. In the context of marriage preparation, we enjoy the process that needs to be go through in the both of our parishes. Their respective programs can complement each other. And it enriches us. For example, one parish may give interviews and pre-marital class, which discuss many things for example : recognizing human personality traits and character, how to be good parents, household financial management, managing conflict, communication, decision-making in the household , and natural family planning. The other parish may provide insights into the spiritual value of a Catholic Christian family, spiritual mission of a Catholic Christian family, the details of the things done in the liturgy of the Sacrament of Matrimony and their meanings, and to handling administrative matters.

<end of interview>

Good one. Thank you for this interview opportunity. Assalamu jami Akum ( peace of God is with you all).

( Interview by DCS Evangelismos to Alwyn Aliwarga, dated 24 Agustus 2012. Picture : courtesy of Alwyn Aliwarga )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar